NASKAH FILM PENDEK


Sinopsis

NILAI DARI SEBUAH KEJUJURAN 
(Bahasa yang digunakan sesuai Karakter dan Budaya dari Sulawesi Selatan) 


Film ini menceritakan tentang pelaksanaan kantin kejujuran yang mengajarkan pendidikan karakter siswa( jujur) dan pendidikan antikorupsi siswa sejak dini di lingkungan sekolah. Anisah Putri sebut saja dengan Nisa, Dia adalah anak sulung dari dua bersaudara, berasal dari keluarga yang kurang mampu. Nisa yang sudah tidak memiliki ibu, membuat ia bertanggung jawab untuk menjadi sosok ibu untuk adiknya dan secara otomatis pekerjaan rumah tangga dan mengurus keperluan ayah dan adiknya merupakan tanggung jawabnya. Ayahnya adalah seorang penjaga empang milik seorang pengusaha empang di kabupaten Pangkep. Nisa anak yang sabar, kuat dan taat agama. Dia selalu sabar menerima kerasnya hidup dan setiap ujian dari Allah SWT. Di sekolah, Nisa memiliki sahabat baik namanya Ardi sang ketua Osis, tempatnya mencurahkan segala kesedihannya. Namun, sebagai manusia biasa ada saatnya Nisa juga mengalami kelelahan. Lelah fisik dan lelah hati. Hingga saat itu, Nisa berbuat hal yang menyimpang. Saat itu, dia sangat kehausan dan lapar ditambah lagi Nisa memiliki kesempatan karena di sekolah tersedia kantin kejujuran. Di kantin kejujuran dijual berbagai macam makanan dan minuman, jadi siswa hanya mengambil barang kemudian membayar sesuai jumlah barang yang diambilnya. Hari itu, Nisa sangat kehausan dan lapar sehabis mengikuti pelajaran olahraga. Perutnya minta diisi dan dahaganya kekeringan. Mata Nisa tak pernah berhenti memandang kantin kejujuran. Terbersitlah di kepalanya sebuah ide, “ambil saja minuman dan makanan di sana besok atau lusa kalau ada uang akan saya bayar”. Akhirnya Nisa dapat menikmati makanan dan minuman hari itu walaupun sebenarnya sangat bertentangan dengan hati nuraninya karena telah melakukan perbuatan yang tidak terpuji. Tapi pada akhirnya, Nisa menyesali perbuatannya dan berbuah kebahagiaan.

Karakteristik Tokoh : 

Anisah Putri : 17 tahun, sabar, kuat, cerdas 
Wibowo : 47 tahun, ayah yang baik, penyayang, pekerja keras  
Ardi : 17 tahun, ketua Osis, cerdas, penyayang, berjiwa pemimpin. 
Ari : 13 tahun, manja. 


Ide : Seorang gadis yang sabar, taat agama dan kuat dengan kerasnya hidup tapi mengalami kesulitan 
        dalam perekonomian. 

Tema : Pengambilan tindakan yang salah. 

Premis : Ekonomi lemah meruntuhkan keimanan. 

Motivasi : Masalah pasti selalu ada pada diri manusia, tapi bagaimana kita menyikapinya dan 
                 berpikir positif dalam menerima setiap permasalahan dan manusia adalah mahkluk sosial 
                 jadi perlu sharing dan membutuhkan bantuan orang lain. 

Stake : Jika Nisa memikirkan tindakannya secara matang, masih kuat bersabar, dan meminta tolong 
            kepada Ardi secepatnya, maka tindakannya yang salah tidak akan terjadi. 

Ending : Nisa menyadari perbuatannya, bahwa dia tidak jujur, mengambil barang tanpa dibayar dan 
               berakhir dengan kebahagiaan. 


01. INT. RUMAH NISA – SUBUH PUKUL 04.50 Pemain : Nisa, Ayah 

Ayah Nisa bapak Wibowo sejak subuh sudah bangun untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid dekat rumahnya. Sebelum mengambil air wudhu, pak Wibowo membangunkan kedua anaknya. 

Pak Wibowo : Nisa, bangunki’ nak sebentar lagi adzan subuh berkumandang. Bangunkan meki’juga 
                        ade ta’. Ayah mau ke masjid dulu (lalu bergegas meninggalkan Nisa untuk mengambil 
                        air wudhu) 

Nisa : Iya yah. Sambil mengusap wajahnya dia berbalik kearah adiknya yang masih tertidur pulas. 
          Setelah membangunkan adiknya, Nisa lalu bergegas mengambil air wudhu kemudian 
          melaksanakan shalat subuh. 


02. INT. RUMAH NISA – PAGI HARI PUKUL 07.00 Pemain : Ayah, Nisa, Ari 

Setelah memasak nasi untuk sarapan pagi ayahnya, Nisa dan Ari bergegas ke sekolah. 

Nisa : Ayah, mau meka berangkat ke sekolah, sudah meki kusiapkan bekal untuk bekerja di empang. 

Ari : Ayah, pamit juga nach ke sekolah ma’. 

Pak Wibowo : Iye’ nak. Terima kasih sudah memasak buat bekalku.Hati-hati ki’ di jalan, belajar ki’ 
                        yang tekun dan hargai ki’ setiap orang. 

(kemudian Nisa dan adiknya mencium tangan ayahnya) 


03. EXT. DEPAN KELAS X.IS 1 – PAGI HARI PUKUL 07.20 Pemain : Nisa, Ardi 

Dari depan kelasnya, Ardi melihat sosok gadis yang diam-diam sangat disayanginya, dia bahkan tidak tau sejak kapan rasa itu tumbuh dalam hatinya. Sosok itu semakin jelas nampak di matanya. 

Nisa : (sambil mengulum senyum) Hai orang sibuk pagi amat datangnya. Si Amit saja masih 
           di rumah hehehehehe. 

Ardi : Biasa kerjaan rutin hari senin persiapan upacara bendera. Makin cantik ki’ kuliat. (dengan  
           wajah serius menatap ke mata Nisa) 

Nisa : mmmmmm dech gombal siii pagi-pagi. (dengan menebar senyumnya yang menawan) 

Ardi : Bagaimana kabarnya ayah ta’. 

Nisa : Alhamdulillah ayah sehat walafiat. 

Ardi : Syukurlah. By the way,,,,habis upacara langsung ganti baju ta’ dengan pakaian olahraga. 

Nisa : Oke boss! 

(kemudian Ardi pamit menuju ke lapangan upacara) 


04. EXT. LAPANGAN OLAHRAGA – SIANG HARI PUKUL 08.15 Pemain : Nisa, Ardi 

(mata pelajaran olahraga sudah selesai, seluruh siswa kelas XI.IS 1 berlarian ke kantin. Lain halnya dengan Nisa sambil berjalan menuju ke kelasnya, dia berkata dalam hati,,,,aku sangat haus dan lapar tapi uang jajan hari ini tidak ada, apa kupinjam lagi sama Ardi?? Tapi malu ka dech sering sekali ma’ dikasi uang. Tiba-tiba Ardi datang menghampirinya) 

Ardi : Nis, ijin ka na’ jam ke 3, dipanggil ka’ Bapak kepala sekolah. 

Nisa : Iya. (sambil melihat kepergian Ardi menuju kantor. Tiba-tiba mata nisa tertegun pada sebuah 
          tempat yang tidak asing lagi baginya, kantin kejujuran. Tanpa berpikir panjang, Nisa pu 
          melangkah menuju kesana, kebetulan teman-temannya sudah kembali ke kelas) 

(sampailah Nisa di depan kantin kejujuran, dia tertegun lagi membaca tulisan yang ada didepannya “ALLAH MELIHAT, MALAIKAT MENCATAT” itu adalah simbol kantin kejujuran. Tapi aku sangat haus dan lapar. Apa sebaiknya aku ambil saja dulu besok atau lusa aku akan bayar. Tiba-tiba terbersit sesuatu dalam pikirannya, Nisa kemudian berlari ke kelasnya. Sampainya di kelas, Nisa mengambil kertas dan pulpen kemudian dia menuliskan “Hari ini saya mengambil air 1 dan roti 1, besok atau lusa saya pasti bayar. Nisa kemudian kembali lagi ke kantin kejujuran, dia lalu memasukkan kertas tadi ke dalam tempat uang dan mengambil air minum 1dan roti 1 buah. Nisa bergegas kembali ke kelasnya. 


05. INT. DALAM KELAS X.IS 1 – SIANG HARI PUKUL 10.30 Pemain : Nisa, Ardi 

(bel tanda istirahat berbunyi, seluruh siswa berteriak tanda kegirangan karena pelajaran telah selesai. Nampak Ardi berjalan menuju bangku Nisa) 

Ardi : Hai (sambil duduk di samping Nisa) 

Nisa : Yaa (sambil tersenyum) 

Ardi : Ajarka’ dulu caranya penyelesaian soal nomor 3 tadi. 

Nisa : Begini caranya,,,,gampang ji’. Cari dulu interval conturnya kemudian dicari skala petanya. 

Ardi : Okay. 

Nisa : Ardi,,,,mauka curhat. 

Ardi : Yaa kenapa ki’. (sambil menulis jawaban soal nomor 3). 

Nisa : Tadi saya mengambil makana dan minuman di kantin kejujuran tanpa bayar. 

Ardi : (tiba-tiba berhenti menulis dan memandang ke wajah Nisa). Kenapa ki’ tidak bayar ? 

Nisa : (tertunduk diam) 

Ardi : Tidak punya uang ? 

Nisa : (masih tertunduk). Iyaa 

Ardi : Sekarang kita ke kantin kejujuran (sambil menarik tangan Nisa) 

Akhirnya mereka tiba di depan kantin kejujuran, keduanya menatap tulisan yang terpampang di atas lemari “ALLAH MELIHAT, MALAIKAT MENCATAT”. 

Ardi : (mengeluarkan uang dari kantong celananya). Sekarang bayar meki’ makanan dan minuman 
           tadi. (sambil menyerahkan uang ke Nisa) 

Nisa : Terima kasih (sambil memasukkan uang ke dalam tempat penyimpanan uang) 

Ardi : Ayo kembali ke kelas, sebentar lagi bel masuk berbunyi. Kalau ada masalah, ceritaki’ na. Saya 
           akan berusaha selalu ada untukmu. (sambil menatap ke arah Nisa). 

Nisa : (menatap Ardi penuh haru). Terima kasih untuk semuanya. 

Ardi : Iya. (sambil tersenyum). Ayo kita ke kelas. 

(mereka pun berdua menuju ke kelas XII.IS 1 dengan hati yang bahagia, sambil berjalan ke kelas, Nisa berkata dalam hati, ampuni saya ya Allah, saya janji tidak akan melakukan perbuatan ini lagi. Setetes airmata turun ke pipinya, sambil menghapus airmatanya dia pun tersenyum bahagia). 





T A M A T 
















































































































































































































































































































































































Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "NASKAH FILM PENDEK"

Posting Komentar